Pelangi di Jalan...
Tadi pagi bangun keinget ama temen gue yang udah lama banget gak gue sms. Mumpung kemaren dia ulang tahun, gue sms aja dia. Gue kira dia bakalan gak inget ama gue, ternayat inget koq. Ampe ditelpon lagi, dan ternyata dia di Bogor sekarang. Gue kira dia di Cikarang, dan di Bogor buka usaha bengkel dan supply oli. Bagus deh kalau dia udah menetapkan kalau di Bogor itu jadi last journey dia.
Tadi akhirnya berangkat dari kost sekitar jam 9.20, karena gue baru inget kalau Mba D gak masuk karena harus nemenin anaknya study tour. Moga2 besok bawa oleh2 deh. He3x.
Nungguin 79 yang gak terlalu lama juga lewatnya, naik dan duduk manis di bagian belakang. Udah keluar dari jalan terogong, ada laki-laki naik yang gue kira pengamen, dan bener! Dia pengamen, tapi bukan ngamen musik, tapi ngamen syair.
Entah memang hanya dia ingin menghibur atau memang agak kritis (dan dia mencari nafkah dgn kekritisannya?), dia membacakan syair pendek yang kira2 tentang perbedaan among humas. Dari perbedaan ras, agama, jenis kelamin dan segala macam perbedaan lainnya. Gue agak amazed dengan cara dia menyampaikan makna dari perbedaan itu. Yang gue inget banget itu dia bilang:
'bagai awan yang berbeda-beda bentuknya tetapi saling bersangkutan dan saling menutupi dan menambah kekurangan dan kelebihannya...'
wao, ok banget sih gue bilang. Dan dari cara dia menyampaikan syair itu gue cukup terkagum-kagum. Man, he looked at every single person di metromini itu straight into their eyes! How brave he was!
Di penutupan puisi itu dia bilang *yang gue denger samar, karena gue harus turun*, dia cuman ingin mengingatkan agar kita-kita tidak mudah terpancing dengan amarah dan kabar-kabar burung yang membuat perbedaan itu menjadi salah. Dugh, itu keluar dari mulut seseoang yang itungannya lebih mudah terbakar oleh pancingan2 itu, probably because he's not enough educated?
Gue menyadari hal itu koq, sometimes comes out something from someone who we never expected. Tapi bila sesuatu itu keluar, apakah kita pernah menerimanya dengan lapang dada hanya karena adanya perbedaan? Get what I mean?
Man, whoever you are, I salute and respect you!
notes: shall we make the differences become the unity? answer that in your own heart.......
Tadi pagi bangun keinget ama temen gue yang udah lama banget gak gue sms. Mumpung kemaren dia ulang tahun, gue sms aja dia. Gue kira dia bakalan gak inget ama gue, ternayat inget koq. Ampe ditelpon lagi, dan ternyata dia di Bogor sekarang. Gue kira dia di Cikarang, dan di Bogor buka usaha bengkel dan supply oli. Bagus deh kalau dia udah menetapkan kalau di Bogor itu jadi last journey dia.
Tadi akhirnya berangkat dari kost sekitar jam 9.20, karena gue baru inget kalau Mba D gak masuk karena harus nemenin anaknya study tour. Moga2 besok bawa oleh2 deh. He3x.
Nungguin 79 yang gak terlalu lama juga lewatnya, naik dan duduk manis di bagian belakang. Udah keluar dari jalan terogong, ada laki-laki naik yang gue kira pengamen, dan bener! Dia pengamen, tapi bukan ngamen musik, tapi ngamen syair.
Entah memang hanya dia ingin menghibur atau memang agak kritis (dan dia mencari nafkah dgn kekritisannya?), dia membacakan syair pendek yang kira2 tentang perbedaan among humas. Dari perbedaan ras, agama, jenis kelamin dan segala macam perbedaan lainnya. Gue agak amazed dengan cara dia menyampaikan makna dari perbedaan itu. Yang gue inget banget itu dia bilang:
'bagai awan yang berbeda-beda bentuknya tetapi saling bersangkutan dan saling menutupi dan menambah kekurangan dan kelebihannya...'
wao, ok banget sih gue bilang. Dan dari cara dia menyampaikan syair itu gue cukup terkagum-kagum. Man, he looked at every single person di metromini itu straight into their eyes! How brave he was!
Di penutupan puisi itu dia bilang *yang gue denger samar, karena gue harus turun*, dia cuman ingin mengingatkan agar kita-kita tidak mudah terpancing dengan amarah dan kabar-kabar burung yang membuat perbedaan itu menjadi salah. Dugh, itu keluar dari mulut seseoang yang itungannya lebih mudah terbakar oleh pancingan2 itu, probably because he's not enough educated?
Gue menyadari hal itu koq, sometimes comes out something from someone who we never expected. Tapi bila sesuatu itu keluar, apakah kita pernah menerimanya dengan lapang dada hanya karena adanya perbedaan? Get what I mean?
Man, whoever you are, I salute and respect you!
notes: shall we make the differences become the unity? answer that in your own heart.......
No comments:
Post a Comment