terinspirasi banget!! dari cerita-cerita Bunuh Diri Massal 2008 Sutradara Kacangan dan alandakariza, fantastis! Kalau gak berkenan, bisa gue cabut koq :) ini cuman the side of my mind aja and big curiousity.... :)
merpati untukmu (part 1)
saya tahu, saya cuman salah satu suara perempuan yang tak terdengar karena tidak bisa mengikuti event akbar tahun ini, Bunuh Diri Massal 2008. Walaupun saya akhirnya mengerti, kayaknya, kenapa perempuan tidak boleh ikutan, tapi mungkin ada satu hal yang saya ingin lakukan saat event itu dilakukan. Menebarkan merpati sebanyak-banyaknya ke angkasa. Kenapa merpati? Sebagai simbolkah? Salah satu semiotika dalam kehidupan? Tidak juga, tapi untuk saya sendiri, saya percaya bahwa merpati membantu jiwa-jiwa yang tersesat untuk kembali ke jalan yang akan mengantar mereka entah ke langit pintu ke tujuh atau neraka sekalian.
sekarang tanggal 15 september, tinggal 7 hari lagi menuju event. Saya sedang berusaha mengumpulkan 1000 merepati untuk dilepaskan pada saat itu. Yang saya tahu pasti, saat ini ibu saya sedang kesal, karena di atap rumah yang seharusnya untuk menjemur pakaian, saya rubah sepenuhnya menjadi kandang merpati. Kotorannya dimana-mana, dan memang seharusnya mereka dikurung 2 minggu untuk mengenali pemiliknya, tapi buat apa saya simpan lama-lama, tokh akan saya lepas juga waktu hari H. Untung-untung ada yang mau kembali kepada saya dan membawa jiwa saya sekalian ke atas sana.
Saya membaca undangan Bunuh Diri Massal itu lewat sms yang dikirim oleh seorang teman saya, lalu saya cari informasinya, dan mengecewakan kalau ternyata perempuan tidak dapat ikutan event ini, Saya sempat kesal, mau ikutan mati aja koq tetap ada diskriminasi gender. Lalu setelah berhari-hari kemudian, saya mendapatkan ide, bagaimana kalau saya mentato ke 1000 nama orang yang terpilih itu di badan saya. Ceritanya mau mengenang tentang kematian yang terlewat, jadi saya rasakan lewat jarum tato yang menembus badan saya. Tapi kalau dipikir-pikir, nanti serpihan jiwa mereka menempel di saya, lalu nanti saya jadi punya 1000 kepribadian? Cukup mengerikan! Tidak mati, tapi jadi bahan subyek penelitian, di rumah sakit jiwa pula. Untung-untung bisa sadar-sadar sedikit untuk menulis buku tentang saya dan 1000 pribadi di dalam saya, jadi 1001 pribadi nanti. Jadi saya urungkan niat itu, tapi saya pasti akan membuat tato untuk mengenang event akbar ini. Ikut bersama dalam kesakitan, berjumpa sebentar dalam persimpangan, mengantarkan jiwa-jiwa itu ketempat yang seharusnya bersama dengan merpati-merpati yang saya lepaskan pada hari H.
Burung merpati yang terkumpul baru 500 burung, masih butuh 500 lagi, tapi rumah saya sudah bau kotoran burung! Di protes pak RT, pak RW, dan warga pastinya. Bulunya kemana-kemana, dan takutnya nanti ada penyakit-penyakit yang tidak diinginkan mejalar. Pihak keamanaan tempat saya tinggalpun mengancam kalau burung-burung itu tidak disingkirkan, maka orang-orang dari pemerintah urusan binatang yang akan memaksa saya untuk memindahkan bahkan melepaskan burung-burung itu. Saya bingung! Saya panik! Masih 7 hari lagi dan masih 500 burung merpati lagi yang saya harus kumpulkan! Saya punya waktu 3 hari kata Pak RW untuk membereskan semuanya. Ibu saya malah inginnya secepat mungkin, karena dia ingin menjemur! Jemuran di dalam rumah gak kering dan bau!
Saya panik! Saya bingung!
ps: emang beneran panik ama bingung sih, secara mentok tiba-tiba... hak3!! mohon dimaafkaaannn!!!! :P
merpati untukmu (part 1)
saya tahu, saya cuman salah satu suara perempuan yang tak terdengar karena tidak bisa mengikuti event akbar tahun ini, Bunuh Diri Massal 2008. Walaupun saya akhirnya mengerti, kayaknya, kenapa perempuan tidak boleh ikutan, tapi mungkin ada satu hal yang saya ingin lakukan saat event itu dilakukan. Menebarkan merpati sebanyak-banyaknya ke angkasa. Kenapa merpati? Sebagai simbolkah? Salah satu semiotika dalam kehidupan? Tidak juga, tapi untuk saya sendiri, saya percaya bahwa merpati membantu jiwa-jiwa yang tersesat untuk kembali ke jalan yang akan mengantar mereka entah ke langit pintu ke tujuh atau neraka sekalian.
sekarang tanggal 15 september, tinggal 7 hari lagi menuju event. Saya sedang berusaha mengumpulkan 1000 merepati untuk dilepaskan pada saat itu. Yang saya tahu pasti, saat ini ibu saya sedang kesal, karena di atap rumah yang seharusnya untuk menjemur pakaian, saya rubah sepenuhnya menjadi kandang merpati. Kotorannya dimana-mana, dan memang seharusnya mereka dikurung 2 minggu untuk mengenali pemiliknya, tapi buat apa saya simpan lama-lama, tokh akan saya lepas juga waktu hari H. Untung-untung ada yang mau kembali kepada saya dan membawa jiwa saya sekalian ke atas sana.
Saya membaca undangan Bunuh Diri Massal itu lewat sms yang dikirim oleh seorang teman saya, lalu saya cari informasinya, dan mengecewakan kalau ternyata perempuan tidak dapat ikutan event ini, Saya sempat kesal, mau ikutan mati aja koq tetap ada diskriminasi gender. Lalu setelah berhari-hari kemudian, saya mendapatkan ide, bagaimana kalau saya mentato ke 1000 nama orang yang terpilih itu di badan saya. Ceritanya mau mengenang tentang kematian yang terlewat, jadi saya rasakan lewat jarum tato yang menembus badan saya. Tapi kalau dipikir-pikir, nanti serpihan jiwa mereka menempel di saya, lalu nanti saya jadi punya 1000 kepribadian? Cukup mengerikan! Tidak mati, tapi jadi bahan subyek penelitian, di rumah sakit jiwa pula. Untung-untung bisa sadar-sadar sedikit untuk menulis buku tentang saya dan 1000 pribadi di dalam saya, jadi 1001 pribadi nanti. Jadi saya urungkan niat itu, tapi saya pasti akan membuat tato untuk mengenang event akbar ini. Ikut bersama dalam kesakitan, berjumpa sebentar dalam persimpangan, mengantarkan jiwa-jiwa itu ketempat yang seharusnya bersama dengan merpati-merpati yang saya lepaskan pada hari H.
Burung merpati yang terkumpul baru 500 burung, masih butuh 500 lagi, tapi rumah saya sudah bau kotoran burung! Di protes pak RT, pak RW, dan warga pastinya. Bulunya kemana-kemana, dan takutnya nanti ada penyakit-penyakit yang tidak diinginkan mejalar. Pihak keamanaan tempat saya tinggalpun mengancam kalau burung-burung itu tidak disingkirkan, maka orang-orang dari pemerintah urusan binatang yang akan memaksa saya untuk memindahkan bahkan melepaskan burung-burung itu. Saya bingung! Saya panik! Masih 7 hari lagi dan masih 500 burung merpati lagi yang saya harus kumpulkan! Saya punya waktu 3 hari kata Pak RW untuk membereskan semuanya. Ibu saya malah inginnya secepat mungkin, karena dia ingin menjemur! Jemuran di dalam rumah gak kering dan bau!
Saya panik! Saya bingung!
ps: emang beneran panik ama bingung sih, secara mentok tiba-tiba... hak3!! mohon dimaafkaaannn!!!! :P
No comments:
Post a Comment